6. Berikan Dukungan dan Perhatian
Selama berpuasa, anak mungkin merasa lebih sensitif dan mudah marah karena lapar atau haus. Memberikan dukungan emosional yang positif sangat penting agar mereka merasa didukung dan dihargai.
Baca Juga: Cara Mengatasi Ketergantungan Emosional ke Pasangan
Tips:
- Sabar menghadapi tantrum atau perasaan cemas yang mungkin timbul. Tanyakan pada anak bagaimana perasaannya dan berikan mereka semangat.
- Ajak anak untuk berdoa bersama agar mereka merasa lebih dekat dengan ibadah ini dan lebih termotivasi untuk menjalani puasa.
7. Perhatikan Tanda-Tanda Lelah atau Sakit
Anak-anak masih dalam tahap tumbuh kembang dan tubuh mereka lebih rentan terhadap kelelahan atau masalah kesehatan akibat kurangnya makanan atau cairan. Jika anak merasa pusing, lemas, atau sakit, jangan ragu untuk membatalkan puasanya dan beri mereka kesempatan untuk beristirahat serta makan dan minum.
Tips:
- Jika anak mengalami tanda-tanda dehidrasi atau kelelahan yang berlebihan, segera beri mereka cairan atau makanan, dan biarkan mereka beristirahat.
- Jangan terlalu keras pada anak, biarkan mereka merasa nyaman dan tidak terbebani dengan kewajiban puasa.
8. Ajarkan tentang Makna Puasa
Pada usia 5 tahun, anak-anak mulai bisa memahami konsep dasar dari puasa, meskipun mungkin belum sepenuhnya mengerti maknanya. Memberi pemahaman sederhana tentang mengapa kita berpuasa bisa membantu mereka lebih menghargai dan memahami ibadah ini.
Tips:
- Ceritakan tentang pentingnya berbagi dengan sesama, menahan diri, dan mendapatkan pahala dari Allah.
- Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak agar mereka bisa memahami tujuan puasa dengan cara yang menyenangkan.***