Sistem imun anak masih rentan terinfeksi virus dan bakteri patogen jika tidak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Sebagai contoh, imunisasi MMR yang diberikan pada usia 9 bulan bertujuan melindungi dari campak, gondongan, dan rubella.
Namun, jika anak melewatkan jadwal imunisasi ini, mereka berisiko tinggi terinfeksi penyakit tersebut.
Baca Juga: Simak Profil Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus R Golose di Sini
Apa yang Harus Dilakukan jika Anak Terlambat Imunisasi:
Jika anak terlambat imunisasi, langkah utama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin.
Dokter akan menyarankan imunisasi susulan untuk si kecil. Namun, tidak semua imunisasi susulan dapat langsung diberikan.
Misalnya, jika anak terlambat imunisasi BCG, dokter akan menyarankan tes mantoux terlebih dahulu untuk mengetahui apakah anak pernah terpapar bakteri penyebab tuberkulosis (TB).
Imunisasi BCG dapat diberikan jika tes mantoux menunjukkan hasil negatif, namun jika positif, anak akan mendapatkan pengobatan TB terlebih dahulu.
Baca Juga: Alasan Nasi Padang Miliki Porsi Lebih Banyak Saat Dibungkus
Tips Agar Anak Tidak Terlambat Imunisasi:
Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menghindari keterlambatan imunisasi anak adalah dengan mencatat jadwal imunisasi dan membuat pengingat pada ponsel.
Selain itu, Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga berperan penting dalam menyediakan informasi mengenai imunisasi anak dan dapat menjadi referensi penting bagi orang tua.
Imunisasi pada anak adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari penyakit yang berbahaya.
Keterlambatan imunisasi berisiko meningkatkan risiko infeksi pada anak, karena sistem imun tubuh mereka masih rentan.