Waspada Panleukimia, Virus Paling Mematikan bagi Anabul, Ini Gejala dan Ciri-cirinya

Photo Author
- Rabu, 31 Agustus 2022 | 21:26 WIB
Ilustrasi kucing.
Ilustrasi kucing.

LANGITVIRAL.COM - Panleukimia, merupakan virus paling mematikan yang sangat ditakuti oleh para pecinta kucing.

Jika Anak Bulu (Anabul) terkena virus ini, tentu saja pawrent akan terserang panik. Berdasarkan penelitian, dari 10 kasus, hanya 2 saja yang selamat dan bertahan hidup.

Apakah Anabul pawrent menjadi salah satu dari dua itu, atau salah satu dari delapan kematian.

Banyak cerita dari pemilik hewan lucu menggemaskan ini, bahwa sejumlah Anabulnya mati dalam waktu yang tidak berjauhan.

BACA JUGA:  Sah, Mabes Polri Jatuhkan Sanksi PTDH ke Mantan Kapolres Bandara Soetta

Saya, adalah pawrent dengan 12 Anabul. Mereka hidup bebas di rumah, tidak di kandang. Terdiri dari jenis Himalaya, Mixdom, dan Persia Medium.

Dua Himalaya yang saya milik, diberi nama Boba dan Latte. Boba, berjenis kelamin betina, sesuai dengan namanya Boba, gendut bulat.

Latte lahir beberapa menit setelah Boba, jantan. Keduanya lahir pada 30 Desember 2021 lalu.



Pada awal Juli lalu, Boba terlihat lemas. Tidak seperti biasanya berlari kian kemari. Kegirangan ketika saya pulang ke rumah setelah bekerja.

BACA JUGA: Ini Peringatan Bagi Pemain Minyak dari Dirreskrimsus Polda Jambi

Dia hanya tidur di lantai, dengan mata sayu. Dia juga tak lagi tertarik bermain bola lempar tangkap. Hanya melirik saja, ketika bola karet seukuran mulutnya saya lempar. Ada yang salah dengan kesehatannya.

Pertolongan pertama, saya rutin memberi vitamin, berharap dengan kandungan vitamin lengkap itu, kesehatannya pulih.

Tapi, keesokan harinya, Boba semakin lemas. Dia tidak lagi tidur di kamar. Dia memilih tidur di atas lemari, di dapur, sendiri.

Makan, hanya sekedarnya. Bahkan, bisa dalam sehari tidak mau makan, meskipun disuguhkan makanan basah kesukaannya.

BACA JUGA: Mahkamah Konstitusi Tolak Seluruh Gugatan Uji Materiil UU Pers, Dewan Pers Menang

Melihat itu, saya langsung menggendongnya. Yup, menggendong seperti bayi, menimangnya, mengusap2 lehernya.

Tidak ada reaksi, tidak ada dengkuran nyaman. Lalu, terasa basah di sela2 ekor panjang berbulu lebatnya. Rupanya, ada cairan keluar.



Awalnya saya berfikir, mungkin saja Boba ngompol, karena lemas dan tidak sempat ke liter box. Rupanya itu bukan ngompol. Saya membawanya ke kasur.

Lalu dia tertidur beberapa menit, dan di seprei kasur tergenang cairan bening, agak kental, seperti ingus manusia saat baru pertama kali terkena flu.

BACA JUGA: Teteskan Air Mata, Dewi Perssik Sebut Masih Sakit dan Trauma Atas Perpisahan yang Terjadi

Saya perhatikan duburnya, ternyata cairan itu keluar dari sana. Duburnya pun bengkak. Dua hari dengan kondisi seperti itu. Pup nya mulai encer. Mungkin saja dia terkena diare.

Namun, ada yang aneh. Warna kotorannya menghitam, Bercampur lendir bening.

Boba mulai sering muntah, berwarna bening, berbusa. Cacingan? Tidak. Dia baru saja mengkonsumsi obat cacing, rutin.

Tanggal 4 Juli 2022, saya putuskan memeriksa ke dokter hewan, dekat rumah.

BACA JUGA: Tegas, Angga Wijaya Sebut Tak Pernah Ambil Hak Dewi Perssik

Diagnosa pertama, Boba terserang diare, tapi ada kemungkinan virus karena muntahnya berbusa. Pada saat itu, Boba diberikan dua jenis obat, antibiotik dan obat diare.



Selang beberapa hari, kondisi badannya mulai membaik. Kotorannya mulai padat.

Namun, pada 18 Juli, Boba kembali terlihat lemas. Dia mulai mengeluarkan cairan bening lagi, muntah lagi. Dan badannya terasa panas, dibanding hari-hari sebelumnya.

Saya memutuskan membawa Boba ke klinik hewan lainnya. Dugaan virus mematikan, kian kuat. Saya meminta testkit virus Panleukimia kepada dokter di sana.

BACA JUGA: Akan Berpisah, Angga Wijaya Siap Kembalikan Barang Pemberian Dewi Perssik

Dan apa yang ditakutipun terjadi, Boba positif terserang Panleukimia.

Ada beberapa ciri kasat mata yang bisa pawrent perhatian ketika ada kecurigaan Anabul terserang Panleukimia.

Pertama mencret bercampur lendir. Kemudian, dari duburnya keluar lendir, meskipun tidak sedang pup.

Ketiga, sering muntah, berwarna kuning atau putih, disertai busa. Keempat, nafsu makan menurun drastis, bahkan tidak mau makan sama sekali, seperti dikutip dari jambi-independent.co.id.



Selanjutnya, suhu tubuh tinggi. Pada artikel berikutnya, akan diulas bagaimana perawatan kucing dengan Panleukimia secara mandiri di rumah. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tips Lancar Puasa untuk Anak Umur 5 Tahun

Jumat, 31 Januari 2025 | 23:30 WIB

Efek Merusak Narkoba bagi Tubuh dan Otak

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:36 WIB
X