Pemerintah Korsel Larang Pesta Kembang Api di Seoul Pasca Insiden Tragis Jeju Air

Photo Author
- Kamis, 2 Januari 2025 | 17:11 WIB
Korsel larang pesta kembang api. (istimewa)
Korsel larang pesta kembang api. (istimewa)

Sebelumnya, Pemerintah Seoul meminta Hyundai Cruise untuk membatalkan acara pesta kembang api pada Minggu pukul 14.40.

Baca Juga: Kepala Bappenas: RPJMN Targetkan 0% Kemiskinan Ekstrem pada 2026

Pembatalan acara pesta kembang api yang digelar Hyundai Cruise itu dengan alasan suasana berkabung yang menyelimuti insiden tragis Jeju Air. Namun, imbauan tersebut diabaikan pihak terkait.

Permintaan Maaf Hyundai Cruise

Hyundai Cruise tetap menggelar pertunjukan kembang api pada pukul 18.30, alasannya karena kesulitan untuk membatalkan acara yang telah dipesan sebelumnya.

Setelah dibanjiri kritik dari publik, perusahaan tersebut mengeluarkan permintaan maaf.

"Acara tersebut, yang tetap diselenggarakan meskipun ada permintaan dari Seoul, seharusnya dibatalkan," tulis Hyundai Cruise dalam pernyataan resminya pada Rabu, 1 Januari 2024.

Baca Juga: Menteri Bappenas: Program Makan Bergizi Gratis akan Dorong Permintaan Baru Hasil Tani Lokal

"Kami minta maaf karena tetap melanjutkan acara dan menyebabkan masalah selama masa berkabung nasional," lanjutnya.

Berkaca dari hal itu, terdapat fakta terbaru soal kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel.

Bagi yang belum tahu, kecelakaan pesawat itu terjadi setelah adanya peringatan gangguan burung atau bird strike dari menara kontrol.

Kemudian, pesawat itu mengeluarkan panggilan darurat dan mendarat darurat tanpa roda sebelum menabrak pembatas dan terbakar.

Baca Juga: Serangan Balik Kejagung ke Hakim Eko Soal Vonis ‘Ringan’ Harvey Moeis: Nilai Terlalu Subjektif hingga Tuntutan Jaksa Sesuai Fakta

Peristiwa itu menewaskan 179 orang di dalamnya, dan terdapat dua pramugari yang selamat. Berikut ini fakta terbarunya:

Black Box Akan Dikirim ke AS

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X