Mengenal Fenomena ‘Karoshi’ di Jepang, Akibat Budaya Kerja yang Ketat

Photo Author
- Rabu, 18 September 2024 | 23:26 WIB
Ilustrasi. Fenomena Kuroshi di Jepang. (istimewa)
Ilustrasi. Fenomena Kuroshi di Jepang. (istimewa)

LANGITVIRAL.COM - Fenomena 'karoshi' atau kematian akibat bekerja yang terjadi di Jepang menjadi perbincangan hangat publik internasional.

‘Karoshi’ juga sering disebut aktivitas seorang karyawan yang bekerja sampai mati, karena sang karyawan terlalu banyak bekerja dengan jam kerja yang relatif terlalu panjang.

Selain itu, para karyawan di Jepang kebanyakan memiliki ikatan terlalu besar dengan pekerjaan. Hal inilah yang membuat mereka rela sering bekerja sampai lembur.

Fenomena ini menjadi isu yang hangat, hingga membuat Jepang mendapatkan julukan sebagai negara dengan penduduk yang gila kerja dan rela menghabiskan waktu untuk bekerja.

Baca Juga: Kasus Siswi SMP di Palembang yang Diperkosa hingga Meninggal Dunia, Tunjukkan Pentingnya Perlindungan Anak dari Tindakan Kesusilaan

Sayangnya, kebiasaan gila kerja ini kerap kali menyebabkan kematian karena kelelahan. Kasus kematian karena terlalu banyak kerja inilah yang disebut sebagai ‘karoshi’.

‘Karoshi’ Pertama di Jepang

Di Jepang, karoshi pertama kali terjadi pada tahun 1969. Hal ini terjadi pada pria berusia 29 tahun yang pada saat itu bekerja di departemen pengiriman surat kabar di Jepang.

Ketika di kantor, pria tersebut mendadak terserang stroke dan dinyatakan meninggal karena terlalu berlebihan bekerja.

Sejak kejadian tersebut, fenomena ‘karoshi’ terus terjadi di Jepang karena para pegawai takut akan dipecat apabila kerja mereka tidak maksimal.

Baca Juga: Ekonom Faisal Basri Tutup Usia, Ini Perjalanan Karier, Prestasi dan Peran Pentingnya di Indonesia

Mereka juga berharap bisa segera naik pangkat atau naik gaji dengan menunjukkan hasil kerja yang maksimal di hadapan atasan.

Sayangnya, kerja yang berlebihan ini terkadang membuat para pekerja di Jepang jatuh sakit.

Budaya Kerja yang Ketat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X