Di India, Menteri Arifin Tegaskan Komitmen Indonesia Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Photo Author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 06:00 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif (esdm.go.id)
Menteri ESDM Arifin Tasrif (esdm.go.id)

Baca Juga: Resep Membuat Jus Buah Naga, Segar dan Sehat

Arifin menambahkan, Indonesia memiliki target 2 juta mobil listrika dan 13 juta sepeda motor listrik pada 2030 mendatang.

Saat ini Pemerintah memberikan insentif kepada masyarakat dalam membeli kendaraan listrik baru maupun konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik.

Maka dari itu kata dia, ketersediaan baterai menjadi sangat krusial dalam menyukseskan program kendaraan listrik dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

"Kami mengharap investasi dan kerja sama untuk mengubah pengolahan nikel menjadi industri manufaktur baterai, memberikan nilai tambah bagi sumber daya mineral kita, dan menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia," ungkap Arifin.

Baca Juga: Jamaah Haji Harus Sabar, Tambahan Zamzam Jemaah dan Petugas dalam Proses Pengiriman

Arifin juga menggarisbawahi peran CCS/CCUS untuk dekarbonisasi industri hulu migas dan sektor industri yang hard-to-abate, seperti semen dan petrokimia.

"Kami butuhdukungan investasi dan penelitian bersama untuk mengembangkan potensi penyimpanan CO2 kami dari minyak dan gas yang habis dan akuifer garam dengan total kapasitas penyimpanan 12,2 miliar ton CO2," kata dia.

Lanjutnya, Indonesia memiliki 15 proyek CCS/CCUS yang akan beroperasi sebelum tahun 2030 dengan kapasitas penyimpanan hingga 68 juta ton CO2.

Selain itu, peran hidrogen hijau juga dapat dimanfaatkan untuk dekarbonisasi sektor hard-to-abate.

Baca Juga: Manfaat Buah Pepaya: Buah Tropis yang Kaya Nutrisi untuk Kesehatan

Indonesia memiliki lebih dari 3.600 GW potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi hidrogen hijau untuk memenuhi permintaan domestik dan pasar ekspor.

Untuk mempercepat pemanfaatan hidrogen kata Arifin, biaya hidrogen harus kompetitif.

"Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan pasar perdagangan karbon global, dan kerja sama internasional untuk dukungan keuangan, berbagi teknologi, dan peningkatan kapasitas," ujar Arifin.

Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga mengapresiasi negara-negara anggota International Partners Group untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia dalam upayanya mengakselerasi dekarbonisasi sektor kelistrikan melalui pensiun dini PLTU dan pengembangan infrastruktur pembangkit dan transmisi energi terbarukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X