LANGITVIRAL.COM - Indonesia berkomitmen melawan perubahan iklim dan mengambil aksi global untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Penegasan tentang gas rumah kaca ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pada Pertemuan Clean Energy Ministerial ke-14 dan Mission Innovation ke-8 di Goa, India.
Indonesia kata Menteri ESDM, berkomitmen untuk melawan perubahan iklim dan mengambil aksi-aksi global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
"Kami telah membangun roadmap menuju Net Zero Emission (NZE) dalam rangka dekarbonisasi sistem energi pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional," ujarnya, Jumat 21 Juli 2023.
Baca Juga: Filosofi Unik soal Berjodoh, Bisa jadi Karena Takdir atau Nasib
Untuk mencapai target NZE, imbuh Arifin, diperlukan dekarbonisasi suplai energi melalui optimalisasi pembangkit energi terbarukan, memperluas infrastruktur transmisi dan distribusi.
Lalu, pemanfaatan potensi carbon storage untuk menangkap emisi dari industri yang hard-to-abate, serta mengembangkan bahan bakar rendah karbon.
Arifin juga mengatakan bahwa sektor kelistrikan akan mencapai puncak emisi antara tahun 2035 dan 2040.
"Namun kita akan dapat mencapainya lebih cepat apabila mendapat dukungan internasional," imbuhnya.
Baca Juga: Rizky Febian Beberkan Jadwal Nikah dengan Mahalini Raharja
Untuk mencapai NZE, penggunaan teknologi yang mutakhir dan keberadaan industri pendukung sangat diperlukan.
Tantangan saat ini adalah ketersediaan teknologi energi bersih dengan harga terjangkau.
"Kerja sama dan solusi dalam teknologi memiliki peran yang kritikal dalam dekarbonisasi sektor kelistrikan dan industri yang hard-to-abate," kata Menteri Arifin.
Adapun kendaraan listrik berbasis baterai menjadi teknologi kunci untuk menurunkan emisi di sektor transportasi.