ekonomi

Sorotan Khusus: Tanpa Tujuan Finansial Jelas, Dinilai Bakal Sulit Keluar dari Masalah Uang

Rabu, 3 September 2025 | 21:42 WIB
Ilustrasi mengatur finansial agar ke luar dari masalah keuangan. (Freepik.com)

LANGITVIRAL.COM-Mengelola keuangan pribadi sebenarnya mirip dengan merawat kendaraan. Sama seperti mobil yang perlu rutin diservis agar tetap berjalan lancar, kondisi keuangan juga membutuhkan perhatian agar tetap sehat.

Sering kali, orang tidak sadar kondisi finansial mereka sedang dalam masalah. Padahal, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan awal bahwa sudah saatnya melakukan “tune-up” pada keuangan.

“Jika seseorang terus-menerus menghadapi masalah keuangan mendadak, itu tanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan perencanaan keuangannya,” demikian tertulis dalam laporan Investopedia, pada Rabu, 3 September 2025.

Artinya, kegagalan mengantisipasi pengeluaran tak terduga bisa membuat keuangan semakin rapuh.

Baca Juga: Bupati Muaro Jambi Buka Pelatihan, Pembekalan, dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Tingkat Terampil Tahun 2025

Salah satu tanda paling umum adalah seringnya muncul keadaan darurat finansial.

Misalnya, harus membayar biaya perbaikan mobil, perawatan rumah, hingga biaya medis hewan peliharaan. Jika hal ini terus berulang, maka perlu ada strategi baru agar utang tidak semakin menumpuk.

Selain itu, kenaikan jumlah utang juga menjadi sinyal bahaya. Ketika tagihan kartu kredit menumpuk atau cicilan kendaraan mulai terasa berat, artinya kondisi keuangan perlu segera ditata ulang. Jika dibiarkan, utang bisa semakin menggerus kemampuan menabung.

“Utang yang tidak terkendali bisa merusak rencana keuangan jangka panjang dan memicu kecemasan finansial,” tutur Investopedia.

Baca Juga: Ikuti Perintah Prabowo, Ketua Banggar DPR Siap Cabut Tunjangan Pejabat Parlemen RI Termasuk Perumahan

Bahkan, dalam situasi keuangan yang makin parah, seseorang bisa terjebak pada solusi ekstrem seperti negosiasi utang atau kebangkrutan.

Tanda lainnya adalah pola menabung yang tidak konsisten. Menurut sebagian pakar keuangan, kebiasaan menyisihkan uang setiap bulan menjadi pondasi utama dalam mencapai tujuan keuangan.

Dalam konteks ini, jika tabungan sering hilang di bulan tertentu, maka itu berarti ada masalah dalam mengatur prioritas pengeluaran.

Lebih jauh, hidup dari gaji ke gaji juga memperlihatkan kondisi finansial yang rapuh. Saat setiap kebutuhan hanya bisa dipenuhi setelah gajian, maka sedikit saja biaya tambahan bisa langsung memicu utang baru. Situasi ini membuat seseorang sangat rentan jika kehilangan pendapatan mendadak.

Halaman:

Tags

Terkini

BTN Mulai Akuisisi Bank Victoria Syariah

Senin, 20 Januari 2025 | 14:23 WIB