Menko Airlangga: Negara-Negara G20 Harus Solid

Photo Author
- Selasa, 24 Mei 2022 | 16:30 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga dalam kegiatannya. (ekon,go.id)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga dalam kegiatannya. (ekon,go.id)

LANGITVIRAL.COM – Setelah empat tahun vakum karena pandemi Covid19, World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 kembali berjalan.

Dalam forum ekonomi internasional tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk kembali terlibat melalui Indonesia Pavilion dan Indonesia Night.

Indonesia Pavilion sendiri, adalah sebuah wadah untuk berdiskusi, mengadakan seminar, dan menjalin koneksi dengan entitas dari negara lain.

Sedangkan Indonesian Night bertujuan untuk mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia ke dunia. Sebelumnya Indonesia juga pernah membuka Indonesia Pavilion di WEFAM 2018, 2019, dan 2020.

BACA JUGA: Kemenparekraf Perkuat Rantai Pasok dalam Pengembangan UMKM Parekraf di Bali

Dalam rangkaian agenda kunjungan kerja ke Davos, Swiss pada Senin 23 Mei 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hadir dan menyampaikan sambutan di Paviliun Indonesia pada perhelatan WEFAM 2022.



Airlangga merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi Covid-19 pada dua tahun terakhir. “Dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi Covid-19. Kabar baiknya, Indonesia menunjukkan ketahanannya dan mulai menunjukkan proses recovery. Perekonomian Indonesia pada Triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1% yoy,” kata Airlangga.

Airlangga juga berbicara mengenai isu global terutama permasalahan geopolitik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia. Menko Airlangga juga menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global lainnya, yang terjadi secara simultan dengan konflik Rusia-Ukraina seperti agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia.

“Perang di Ukraina mempertanyakan eksistensi G20. Ada juga perdebatan sengit tentang siapa yang harus atau tidak boleh diundang. Sebagai Presidensi G20, kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20 – bukan menjadi G19, atau G13,” tegas Airlangg.

Menko Perekonomian juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia.

BACA JUGA: Korlantas Targetkan Tahun 2027 Seluruh Kendaraan Sudah Pakai Pelat Nomor Putih

“Selama krisis keuangan global 2008, G20-lah yang mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam ke jurang depresi. Negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga dari populasi dunia, 85% dari PDB dunia, 75% dari perdagangan dunia, dan 80% dari investasi global. Keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” jelas Menko Airlangga.



Terakhir, Menko Airlangga mengharapkan agar semua anggota G20 dapat hadir, kalau bisa secara fisik, pada rangkaian pertemuan G20 sehingga dapat menghasilkan konsensus global demi recovery dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan slogan Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”. (oet)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

BTN Mulai Akuisisi Bank Victoria Syariah

Senin, 20 Januari 2025 | 14:23 WIB
X