LANGITVIRAL.COM - Pada Mei 2023, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi minyak sawit (CPO) dan palm kernel oil (PKO) secara bulanan.
Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, menyatakan bahwa produksi CPO dan PKO mengalami kenaikan sebesar 12,4% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Lebih menarik lagi, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, GAPKI menyebut bahwa total produksi CPO dan PKO meningkat hingga 15%.
Namun, meskipun produksi minyak sawit mengalami peningkatan yang menggembirakan, konsumsi dalam negeri untuk bulan yang sama menurun sebesar 4,2% dibandingkan dengan periode April 2023.
Baca Juga: Rizky Febian Beberkan Jadwal Nikah dengan Mahalini Raharja
Penurunan konsumsi tersebut terutama terjadi pada konsumsi biodiesel yang mengalami penurunan sebesar 10,4%, dan konsumsi oleokimia yang turun 1,5%.
Mukti Sardjono juga menyampaikan bahwa dalam rentang waktu Januari hingga Mei 2023, produksi biodiesel mengalami peningkatan sebesar 5%.
Sementara produksi oleokimia meningkat hingga 5,6%, dan industri pangan bahkan melonjak tajam sebesar 29,3%.
Dalam kurun waktu setahun (year-on-year), total konsumsi hingga Mei 2023 mengalami peningkatan mencolok sebesar 15,4%, mencapai 9.114 ribu ton dari 7.898 ribu ton pada periode yang sama di tahun 2022.
Baca Juga: Nikmati Sensasi Pedas dan Manfaat Kesehatan dari Makan Cabai
Sementara itu, sektor ekspor produk minyak sawit juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
Pada Mei 2023, total ekspor meningkat sebesar 4,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan signifikan adalah India dengan kenaikan 168,3 ribu ton atau naik 105,1%, Afrika (selain Mesir) naik 85,5 ribu ton atau 43,3%, dan Mesir naik 46,5 ribu ton atau 128,8%.
Di sisi lain, terjadi penurunan ekspor yang signifikan pada tujuan ekspor ke Uni Eropa, yang turun sebesar 73,1 ribu ton atau -22,5%, Pakistan turun 58,4 ribu ton atau -21,1%, dan Bangladesh turun 52,4 ribu ton atau -51,3%.