Meski pihak Polres Metro Jakarta dan Fahmi Bachmid mengatakan tidak ada paksaan saat Lolly dijemput, namun Razman justru berpikir sebaliknya.
Ia bahkan menduga jika Lolly dibuat tidak sadar saat dijemput.
Dalam interview virtual pada Jumat, 24 Januari 2025, Razman membeberkan beberapa alasan mengapa ia curiga.
“Dalam hukum itu ada rangkaian peristiwa, kenapa harus tengah malam? Jam 11 malam, saya cek ke Rumah Sakit Polri benar malam, dibenarkan juga oleh Kasi Humas Kompol Nurma Dewi, kenapa harus jam 11 malam?” kata Razman.
Ia kemudian mengungkit saat Lolly dijemput paksa dari apartemennya pada September tahun lalu.
“Yang kedua, ketika mereka jemput paksa dari apartemen Lolly Bintaro kenapa ada live video, ini kenapa tidak?” tambahnya.
“Yang ketiga, kenapa tidak diinfo ke saya, jadinya kan begitu,” kata Razman lagi.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Koper Merah di Ngawi, Korban Dibunuh Suami Siri Sendiri
“Yang keempat, apa beratnya kalau dia dalam keadaan baik, ya sudah buat saja video singkat dia menjelaskan bahwa dia aman, saya di sini,” ujarnya.
Karena tidak ada informasi yang ia terima, Razman merasa khawatir dengan keadaan Lolly.
Merasa punya kewajiban moral dan hukum untuk melindungi Lolly
Razman menyatakan kalau dirinya merasa memiliki kewajiban moral dan hukum untuk memastikan keadaan Lolly.
“Karena kewajiban hukum bagi saya, kewajiban moral bagi saya, kewajiban kemanusiaan bagi saya karena Lolly telah lari dan mencari saya,” ujar Razman di awal interview.