2. Penggunaan Produk Oli yang Tidak Sesuai atau Terlambat Menggantinya
Penyebab lainnya adalah penggunaan oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik atau keterlambatan dalam menggantinya.
Oli memiliki tingkat kekentalan yang harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Menggunakan oli yang tidak sesuai dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam proses pembakaran, meningkatkan emisi gas buang di atas batas yang diperbolehkan dalam uji emisi.
Selain itu, oli juga perlu diganti sesuai dengan jarak tempuh atau periode waktu tertentu. Mengabaikan penggantian oli secara berkala dapat menyebabkan peningkatan emisi yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Konten Makan Babi Baca Bismillah Berbuntut Panjang, Lina Mukherjee Divonis 2 Tahun Penjara
3. Tidak Tepat dalam Memilih Bahan Bakar Kendaraan
Selain masalah penggunaan oli yang tidak sesuai, pemilihan sembarangan bahan bakar juga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam proses pembakaran.
Bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin dapat meningkatkan kadar emisi HC, NOx, dan CO.
Penting untuk memilih bahan bakar berkualitas yang sesuai dengan rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
Memilih bahan bakar seperti Pertamax Turbo dengan RON 98 dari Pertamina dapat membantu menjaga kualitas udara yang baik dan melindungi mesin kendaraan dari kerusakan.
Baca Juga: Sukarelawan Ganjar Gelar Pelatihan Gratis untuk Tingkatkan Keahlian Grafis Pemuda
4. Penyumbatan pada Injector
Hanya memperhatikan kualitas bahan bakar tidaklah cukup. Kondisi injector juga memiliki peran penting.
Injector yang tersumbat oleh kotoran, seperti sulfur dari bahan bakar, dapat mengganggu kinerja mesin. Penyumbatan semacam ini dapat menyebabkan peningkatan emisi gas buang yang tidak optimal.