Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat, Kapolri: Sinergisitas TNI, Polri, Rakyat Makin Kuat

Photo Author
- Sabtu, 8 Juli 2023 | 13:01 WIB
Kapolri saat menghadiri pagelaran Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat (ist)
Kapolri saat menghadiri pagelaran Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat (ist)

Baca Juga: Bukti Chat hingga Transfer ke Nathalie Holscher Diungkap Sule, Imbas tak Dianggap Bertanggung Jawab

Lebih dalam, kata Sigit, dengan terjaganya serta semakin kokohnya sinergitas elemen bangsa maka hal ini menjadi kunci untuk menciptakan Pemilu yang damai. Apalagi, Indonesia akan menghadapi bonus demografi ke depannya.

"Sehingga kemudian dalam konteks Pemilu dan memilih pemimpin nasional yang namanya persatuan dan kesatuan tetap harus kita jaga walaupun tentunya ada perbedaan-perbedaan dalam pilihan," kata Sigit.

Karena lanjutnya, kalau persatuan dan kesatuan tidak bisa dijaga, maka bonus demografi yang diharapkan betul-betul bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia Maju, bukan terjadi malah sebaliknya.

"Dan itu yang tentunya kita hindari," papar Sigit.

Baca Juga: Bakal Full Keringat, Polri Bersama Wartawan Gelar Bhayangkara Presisi Seven Soccer Cup

Oleh karena itu, Sigit mengatakan, untuk saat ini yang paling terpenting adalah terus menjaga sinergitas dan soliditas seluruh rakyat Indonesia.

"Bagaimana menjaga sinergitas dengan masyarakat, mewujudkan Pemilu damai, dan terpilih nanti pemimpin nasional yang bisa meneruskan estafet untuk meneruskan Indonesia Maju. itu yang kita harapkan," tegas Sigit.

Disisi lain, Sigit menjelaskan maksud dari arti lakon Wayang Kulit yang diusung kali ini. Menurutnya, Wahyu Cakraningrat, adalah simbol bagaimana seorang pemimpin berlomba-lomba untuk mendapatkan Wahyu Cakraningrat.

Karena Wahyu Cokroningrat ini adalah wahyu yang diberikan kepada pemimpin. Tentunya lakon ini juga diharapkan bisa mengilhami dan menjadi harapan seluruh masyarakat Indonesia soal seorang pemimpin nantinya bisa mengerti.

Baca Juga: Minta Donasi, Berikut Sederet Usaha Denise Chariesta

"Karena dia yang memimpin rakyat, tentunya dia harus mengerti dan mendengar apa yang menjadi suara rakyat. dia harus dekat dengan rakyat. Sehingga kemudian dia bisa memimpin dengan baik menuju Indonesia yang lebih baik. ini tentunya filosofi yang kita harapkan, bisa kemudian menjadi semangat bersama untuk mewujudkan Indonesia Maju menuju visi Indonesia Emas 2045," tutup Sigit. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X