LANGITVIRAL.COM - Putin menuduh Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan, setelah penguasa perang tersebut memberontak melawan pasukan Rusia dan berhasil menguasai setidaknya satu kota besar di Rusia.
Dalam pidato darurat yang disiarkan secara langsung pada Sabtu pagi, Vladimir Putin mengatakan "Nasib bangsa kita sedang dipertaruhkan".
Dia menuduh kelompok Wagner yang dipimpin oleh Prigozhin melakukan pemberontakan bersenjata dan bersumpah untuk menetralisir pemberontakan tersebut.
"Ini adalah upaya untuk merusak kita dari dalam. Ini adalah pengkhianatan terhadap mereka yang sedang berjuang di garis depan," kata Putin dengan marah kepada masyarakat Rusia.
Baca Juga: Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit Diperpanjang Hingga 10 Juli 2023
"Ini adalah tikaman di punggung pasukan dan rakyat Rusia," lanjutnya.
Dalam video yang diunggah di media sosial pada Sabtu pagi, Prigozhin mengatakan bahwa dia berada di markas Distrik Militer Selatan (SMD) di Rostov-on-Don.
Dia menuntut menteri pertahanan, Sergei Shoigu, dan jenderal tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, datang ke kota tersebut, yang berjarak 1.000 km (620 mil) di selatan Moskow.
"Kami sudah tiba di sini, kami ingin bertemu dengan kepala staf umum dan Shoigu," kata Prigozhin dalam satu video, duduk di antara dua jenderal Rusia senior.
Baca Juga: 7 Tips Ampuh Mengatasi Lumut pada Dinding Rumah
"Jika mereka tidak datang, kami akan tetap di sini, kami akan memblokade kota Rostov dan menuju ke Moskow," kata dia lagi.
Gambar yang beredar luas di internet menunjukkan pasukan Wagner dengan tank dan kendaraan lapis baja mengelilingi gedung pemerintahan di Rostov, di mana Prigozhin tampaknya telah menguasai sebuah pangkalan militer Rusia.
Beberapa media Rusia juga melaporkan pada hari Sabtu bahwa pejuang Wagner telah mengambil alih semua fasilitas militer di kota Voronezh, sekitar 310 mil di selatan Moskow.
Menanggapi pidato Putin, Prigozhin dalam catatan audio mengatakan bahwa presiden sangat salah menyebutnya pengkhianat.