LANGITVIRAL.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Provinsi Jawa Barat, hingga kini masih menuai kontroversi. Kamis 22 Juni 2023, pesantren ini bahkan didatangi massa.
Massa yang mendatangi Ponpes Al Zaytun Indramayu ini, terdiri dari gabungan organisasi masyarakat dan ulama di Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan serta daerah lain di Jawa Barat.
Dari aksi tersebut, setidaknya ada 2 pengunjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu, yang terpaksa diamankan petugas keamanan.
Aksi unjuk rasa sendiri berlangsung menjelang siang hari, hingga memasuki waktu sore sekitar pukul 15.15 WIB.
Baca Juga: Tahapan Pemilihan Rektor UNJA Periode 2024-2028
Meski demikian, massa akhirnya membubarkan diri. Ini setelah mereka melakukan negosiasi dengan Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar.
Negosiasi berlangsung antara Kapolres Indramayu dengan para koordinator umum masing-masing kelompok massa.
Unjuk rasa sendiri berlangsung sekitar 100 meter dari pintu masuk Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Di tengah aksi, diketahui tim investigasi yang dibentuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meninjau Ponpes Al Zaytun Indramayu, untuk mengkaji dugaan ajaran menyimpang yang mengundang aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat.
Baca Juga: Ini Jadwal dan Tahapan Pemilihan Rektor UIN STS Jambi
Pada saat itu, Kapolres Indramayu mencoba membujuk massa untuk mempercayakan persoalan Ponpes Al Zaytun Indramayu kepada tim investigasi.
"Hari ini dan besok ada investigasi MUI pusat (tim investigasi). Kita lihat bagaimana hasil dari investigasi terkait Al Zaytun," katanya.
Sebelumnya, massa menuntut untuk bertemu dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang.
Negosiasi itu pun membuahkan kesepakatan, massa akan menunggu hasil investigasi sebelum kemudian membubarkan diri.