nasional

Pemerintah di Beberapa Wilayah Indonesia Kompak Lakukan Modifikasi Cuaca, Ahli Bilang Tidak Efektif

Jumat, 31 Januari 2025 | 20:58 WIB
Ilustrasi hujan. (istimewa)

Pada 20 Februari 2021, hujan lebat yang menyebabkan banjir besar di Jakarta dan Bekasi disebut terjadi akibat mekanisme cold pool.

LAPAN menjelaskan bahwa saat itu, proses percepatan induksi awan menghasilkan awan skala meso yang meliputi wilayah Jawa bagian barat.

LAPAN juga menyoroti bahwa operasi TMC yang dilakukan di Lampung dan Selat Sunda pada sore hari sebelumnya tidak efektif dalam mencegah hujan yang disebabkan oleh cold pool.

Baca Juga: Kapolresta Jambi Silaturahmi Dengan Kelompok Tani Tunas Jaya Sampaikan Pesan Kamtibmas

Bahkan, LAPAN menegaskan bahwa intervensi ini bisa berbahaya.

"Tidak bisa dan bahkan berbahaya," demikian pernyataan resmi LAPAN pada Maret 2021.

Tiga Alasan Operasi TMC Berbahaya

LAPAN membeberkan tiga alasan utama mengapa operasi TMC dapat berdampak negatif saat terjadi cold pool:

Proses atmosfer yang acak dan menganut hukum chaos

Gangguan kecil di atmosfer pada satu lokasi bisa berdampak besar di lokasi lain karena atmosfer saling terhubung dalam skala regional hingga global.

Baca Juga: Gempar Kasus Perampokan 'Geng Rusia' ke WNA Ukraina di Bali, Intip Kilas Balik Kasus Serupa yang Pernah Viral di Medsos

Percepatan hujan dari awan konvektif dapat memicu cold pool

Gerakan acak cold pool ke segala arah bisa memperluas aktivitas konvektif, menghasilkan hujan dalam skala lebih besar.

Risiko pembentukan rainband dan garis badai (squall line)

Jika TMC dilakukan saat angin mengalami penguatan atau konvergensi, hal ini dapat mempercepat terbentuknya pita hujan (rainband) atau bahkan memicu garis badai (squall line), yang dampaknya bisa menjangkau ratusan kilometer dari lokasi operasi TMC.

Halaman:

Tags

Terkini