JAKARTA, LANGITVIRAL.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pemberantasan judi online dan pinjaman daring ilegal (pinjol) harus dilakukan secara komprehensif.
Menurut Budi, kedua jenis kejahatan ini memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan layaknya saudara kandung.
"Judi online dan pinjaman online ilegal ini seperti adik-kakak. Mereka saling terhubung," ujar Budi Arie saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.
Ia menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam upaya memberantas kedua jenis kejahatan ini.
Baca Juga: Di Kota Sungai Penuh Kerinci, Ratusan Rumah Tergenang Lumpur dan Material Kayu
Sebagai anggota dari Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas pinjaman online ilegal.
"Pemberantasan ini harus komprehensif, tidak bisa setengah-setengah. Semua lini harus bekerja bersama," tegas Budi.
Informasi yang dihimpun dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan adanya indikasi transaksi judi online yang menggunakan dana dari pinjaman online.
Dana dari peer-to-peer lending atau pinjaman online ini masuk ke rekening bank nasabah, sehingga bercampur dengan dana lainnya, membuatnya sulit dilacak.
Baca Juga: Makin Parah, Aktivitas PETI Sudah Ganggu Aktivitas di SMPN 10 Tebo
Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah memblokir 824 entitas ilegal selama periode April-Mei 2024.
Dari jumlah tersebut, 654 di antaranya adalah entitas pinjaman daring ilegal yang beroperasi melalui berbagai situs dan aplikasi.
Selain itu, 41 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) yang berpotensi merugikan masyarakat juga telah diblokir.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang akan segera dibentuk secara resmi oleh Presiden, telah menutup lebih dari 2,1 juta situs judi online.