Namun, pemimpin Islam saat itu, Amr bin Al-Ash, menolak keras praktik tersebut.
Baca Juga: Polda Jambi dan BPN Provinsi Jambi Sepakat Berantas Mafia Tanah
Baginya perbuatan itu dilarang oleh Islam dan Islam melenyapkan ajaran buruk sebelumnya.
Melihat kondisi yang memburuk, Amr bin Al-Ash mengirim surat kepada Khalifah Islam, Umar bin Khattab, meminta bantuan.
Kemudian ‘Umar bin Khattab menulis surat kepada ‘Amr bin Ash yang di dalamnya ada nota kecil.
Dalam surat ‘Umar menulis: “Tindakanmu benar. Islam memang menghapus kebiasaan buruk sebelumnya.
Baca Juga: Gubernur Al Haris Serahkan Tali Asih Bagi Pensiunan Guru di Kabupaten Sarolangun
Sesungguhnya saya telah mengirim kepadamu dalam suratku nota kecil maka lemparlah nota kecil itu ke sungai Nil.”
Surat tersebut berisi permintaan kepada Sungai Nil agar mengalir dengan seizin Allah SWT.
Umar bin Khattab menyampaikan pesan bahwa jika Sungai Nil mengalir atas kemauannya sendiri, janganlah ia mengalir.
Namun, jika Sungai Nil mengalir atas perintah Allah, maka Umar bin Khattab meminta agar Sungai Nil terus mengalir.
Baca Juga: Safari Ramadan di Ladang Panjang Sarolangun: Al Haris Serahkan Rp585 Juta untuk Pembangunan Masjid
Amr bin ash kemudian penasaran dengan isi surat yang akan dilemparkan ke dalam sungai Nil. Ia kemudian membuka surat tersebut dan berisi sebagai berikut:
“Dari hamba Allah, Amirul Mukminin, Umar bin Khattab untuk Nil penduduk Mesir. Amma ba’du. Jika engkau mengalir karena kemauanmu, janganlah engkau mengalir. Tetapi bila engkau mengalir karena diperintah oleh Allah, maka aku meminta kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa agar menjadikanmu mengalir.”
Artikel Terkait
Pahala Sedekah Jadi Kekal Jika Ucapkan Doa Ini