Dalam hubungan yang sehat, pasangan saling memberikan dukungan emosional.
Namun, dalam cinta palsu, mungkin tidak ada dukungan yang nyata ketika salah satu pihak menghadapi kesulitan atau tantangan.
Tidak ada rasa percaya:
Kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat.
Jika ada kurangnya kepercayaan atau kesetiaan dalam hubungan, ini dapat menandakan adanya cinta palsu.
Merasa bersalah:
Baca Juga: RK Atuk Sebut Meylisa Zaara Tahu Prilaku Dirinya Sejak Lama
Jika salah satu pasangan selalu membuat yang lain merasa bersalah atau menggunakan perasaan bersalah untuk mendapatkan keuntungan, maka ini bisa menjadi tanda cinta palsu.
Ketidakseimbangan dalam memberi dan menerima:
Cinta sejati melibatkan adanya keseimbangan dalam memberi dan menerima antara kedua pasangan.
Jika salah satu pihak selalu memberikan lebih banyak daripada menerima atau sebaliknya, hubungan tersebut mungkin tidak seimbang dan mencerminkan cinta palsu.
Tidak adanya komitmen jangka panjang:
Cinta sejati cenderung memiliki tujuan jangka panjang dan komitmen untuk membangun masa depan bersama.
Namun, jika salah satu pihak enggan atau tidak tertarik untuk berkomitmen pada hubungan yang lebih serius atau jangka panjang, ini bisa menjadi indikasi adanya cinta palsu.***