Kasus Perdagangan Organ Tubuh WNI ke Kamboja, Puan Maharani Minta Polisi Profesional Mengusut Oknum Anggota

Photo Author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 12:30 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani, meminta agar aparat tegas mengusut kasus perdagangan organ tubuh WNI. (dpr.go.id)
Ketua DPR RI Puan Maharani, meminta agar aparat tegas mengusut kasus perdagangan organ tubuh WNI. (dpr.go.id)

LANGITVIRAL.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta aparat penegak hukum, untuk mengusut tuntas praktik perdagangan organ tubuh WNI ke Kamboja, yang melibatkan sindikat internasional.

Ketua DPR RI Puan Maharani juga meminta pemerintah melakukan antisipasi pencegahan kejahatan perdagangan organ tubuh WNI ke kamboja, yang masuk dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) tersebut.

“Praktik perdagangan organ tubuh (WNI) ke luar negeri adalah pelanggaran serius dan merupakan tindakan kriminal yang tidak dapat ditoleransi” kata Ketua DPR RI Puan Maharani, di Jakarta.

Puan mengapresiasi pihak Polri yang berhasil membongkar praktik perdagangan organ tubuh, khususnya ginjal, yang melibatkan jaringan internasional.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini 3 Perbedaan Sushi dan Kimbap, Sudah Tahu Belum?

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya menetapkan 12 orang tersangka, termasuk oknum polisi berinisial M alias D berpangkat Aipda karena ikut terlibat.

Diketahui, Aipda M bukan bagian dari sindikat tetapi ikut membantu tersangka TPPO untuk menghilangkan jejaknya. Aipda M ditangkap karena merintangi penyidikan.

Polisi juga menangkap seorang oknum pegawai Imigrasi yang bertugas di Bandara Ngurah Rai, Bali, berinisial AH karena menyalahgunakan wewenang.

AH menerima sejumlah uang dengan membantu pengurusan keberangkatan para sindikat.

Baca Juga: Pradaksina, Ribuan Umat Buddha dari 6 Negara Mengitari Borobudur

Sementara 9 tersangka lainnya adalah para korban praktik perdagangan organ tubuh yang kemudian direkrut oleh jaringan internasional, untuk kembali mencari mangsa di tanah air.

Serta seorang lainnya yang berinisal H merupakan penyambung antara korban dengan rumah sakit tempat transplantasi dilakukan.

Polisi masih memburu pelaku lainnya.

“Pengungkapan kasus ini meminimalisir jatuhnya korban selanjutnya," kata Puan Maharani.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Putra Kenza

Sumber: dpr.go.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

X