internasional

Pertemuan Prabowo dengan Vladimir Putin, Indonesia dan Rusia Dorong Kerja Sama Pendidikan dengan Beasiswa dan Pelatihan Medis

Kamis, 1 Agustus 2024 | 20:11 WIB
Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. (istimewa)

MOSKOW, LANGITVIRAL.COM - Setelah lawatannya ke Turki, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melanjutkan perjalanannya ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu 31 Juli 2024.

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia di berbagai sektor strategis, termasuk pendidikan.

Dalam diskusi hangat tersebut, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara kedua negara melalui program-program kolaboratif yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara.

Salah satu fokus utama yang diangkat oleh Prabowo adalah kerja sama di bidang pendidikan, dengan rencana ambisius untuk mengirim siswa Indonesia belajar di Rusia.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin

Beasiswa Besar-Besaran untuk Pendidikan Berkualitas

Prabowo mengungkapkan rencananya untuk meluncurkan program beasiswa besar-besaran yang akan memungkinkan ribuan siswa Indonesia untuk menimba ilmu di luar negeri, termasuk di Rusia.

"Saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia," ujar Prabowo.

Pelatihan Medis untuk Mengatasi Kekurangan Dokter
Selain itu, Prabowo menyoroti kebutuhan mendesak akan tenaga medis di Indonesia.

Dengan kekurangan sekitar 116.000 dokter, Prabowo melihat Rusia sebagai mitra potensial dalam memberikan pelatihan medis bagi generasi muda Indonesia.

Baca Juga: Akhiri Pertemuan di Turki, Erdogan Antar Prabowo Subianto Hingga ke Mobil

"Kami ingin, jika memungkinkan, mengirim beberapa dari remaja kami untuk belajar di Universitas Rusia," jelasnya.

Untuk mendukung inisiatif ini, Prabowo berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk beasiswa, dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang medis.

"Kami melihat Rusia sebagai salah satu negara utama tempat kami ingin mengirimkan putra-putri kami untuk belajar. Faktanya, pada tahun enam puluhan kami mengirimkan banyak generasi muda kami untuk belajar di sini," tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini