LANGITVIRAL.COM - Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF), Catherine Russell, menggambarkan kehancuran yang terjadi di Jalur Gaza sebagai sebuah tragedi yang mengguncangkan.
Melalui unggahan di platform resmi UNICEF, Russell menyatakan bahwa perang di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 13.000 anak-anak tewas dan banyak lainnya mengalami luka serius.
Russell juga menyoroti bahwa tidak hanya anak-anak yang menjadi korban, tetapi para pendidik, tenaga medis, dan pekerja kemanusiaan juga telah kehilangan nyawa mereka akibat agresi yang terjadi di Gaza.
Situasi yang semakin memburuk di Gaza membuat Russell dan UNICEF mendesak agar permusuhan segera dihentikan.
Baca Juga: Sengketa Pilpres 2024, Keputusan Mahkamah Konstitusi Panggil Menteri Dianggap Tepat
Ia mengungkapkan keprihatinan atas kondisi infrastruktur yang hancur, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu, ancaman kelaparan juga semakin menghantui penduduk Gaza.
Data awal menunjukkan bahwa sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 33.137 warga Palestina telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 75.815 orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka serius.
Kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza membutuhkan respons darurat dan tindakan segera dari komunitas internasional.
Baca Juga: Penantian 40 Tahun, Athletic Bilbao Raih Gelar Copa Del Rey 2023/2024
UNICEF dan organisasi kemanusiaan lainnya terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban agar dapat mengatasi situasi yang sangat sulit ini.
Keberlanjutan konflik yang merenggut nyawa dan menghancurkan masa depan generasi Gaza merupakan panggilan untuk tindakan konkret dalam mencari solusi damai dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan harapan bahwa perdamaian dapat segera tercapai, UNICEF bersama dengan seluruh komunitas internasional akan terus berjuang untuk melindungi hak-hak anak-anak dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan mereka di masa depan. *