LANGITVIRAL.COM - Pada rangkaian pertemuan Commission on Narcotic Drugs (CND) ke-67 di Wina, Austria, Indonesia, melalui Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), mengadakan Side Event yang bertajuk "Border Management Workshop on Drugs Trafficking at the Border" pada Senin 18 Maret 2024.
Acara ini bertujuan untuk membahas upaya peningkatan pengawasan terhadap peredaran narkotika dan prekursor narkotika di tingkat nasional, serta memperkuat kerja sama regional dan internasional sesuai dengan standar internasional dan konvensi PBB.
Menghadirkan lima narasumber yang berpengalaman dalam bidangnya, termasuk perwakilan dari BNN RI, UNODC Indonesia, dan DEA Vienna, Side Event ini menjadi platform untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam manajemen perbatasan terkait dengan penanggulangan perdagangan narkotika.
Dalam sambutannya, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Irjen Agus Irianto, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi tantangan yang semakin kompleks dalam peredaran gelap narkotika.
Baca Juga: Tips Diet Sehat dengan Kurma, Berat Badan Auto Turun
Menurut laporan terbaru dari UNODC Regional Office Southeast Asia and The Pacific, situasi peredaran narkotika di kawasan tersebut semakin memburuk, dengan pertumbuhan produksi dan perdagangan narkotika yang semakin meningkat dan berbahaya.
Ancaman narkotika sintetis juga semakin menguat, mengancam kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi serta keamanan negara-negara di seluruh dunia.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi yang kuat antara lintas sektor, termasuk penegakan hukum, kesehatan masyarakat, dan lembaga pemerintah di semua tingkatan.
Kolaborasi ini memungkinkan penggabungan pengetahuan dan pengalaman dari berbagai pihak untuk menginformasikan kebijakan, strategi, dan implementasi yang lebih efektif dalam penanggulangan perdagangan narkotika.
Baca Juga: Lawan Swedia, Ronaldo Tak Masuk Skuad Portugal, Ini Masalahnya
Melalui Side Event ini, diharapkan tercipta kerja sama teknis yang lebih baik dalam pengawasan narkotika dan prekursor narkotika, baik dalam level nasional, regional, maupun internasional.
Pengalaman dan praktik terbaik yang dibagikan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi negara-negara lain dalam upaya bersama untuk menghadapi tantangan serius ini.
Dengan sinergi yang kuat antara semua pihak terkait, diharapkan dapat terwujud pengawasan perbatasan yang lebih efektif dan mengurangi peredaran narkotika secara signifikan. ***