Seiring dengan waktu, musik reggae mengalami evolusi dan cabang-cabang baru muncul.
Dub, yang dipelopori oleh Lee "Scratch" Perry, mengubah lagu-lagu reggae dengan menonjolkan elemen-elemen seperti efek rekaman, drum, dan bass.
Dancehall muncul pada tahun 1980-an dengan ritme yang lebih cepat dan lirik yang lebih eksplisit. Reggaeton, genre musik yang berasal dari Amerika Latin, juga memiliki akar dalam reggae.
Baca Juga: Pelaku Karhutla Kena Hukuman Denda Tinggi, Ahmad Sahroni: Dimiskinkan Saja
Baca Juga: Sarapan Ala Orang Barat: Pilihan Lezat untuk Memulai Hari dengan Energi
6. Reggae dalam Politik
Musik reggae terus menjadi kekuatan untuk perubahan sosial dan politik. Lirik reggae sering kali mengangkat isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan penindasan.
Beberapa lagu reggae menjadi lagu perlawanan bagi gerakan pembebasan dan perubahan di berbagai belahan dunia.
7. Reggae di Era Kontemporer
Meskipun telah mengalami perubahan dan perkembangan, reggae tetap menjadi genre musik yang relevan hingga hari ini.
Artis-artis reggae modern seperti Damian Marley, Chronixx, dan Protoje terus membawa warisan musik reggae ke generasi baru dan mempertahankan semangat perubahan dan persatuan.
Baca Juga: Anak Pinkan Mambo Akui Sudah Cerita kepada Sang Ibu Soal Pelecehan yang Terjadi, Akui Miliki Bukti
Baca Juga: Deretan Pekerjaan yang Selalu Terlihat Keren Dimata Orang Tua
Musik reggae adalah lebih dari sekadar suara; ia adalah cerminan perjuangan, harapan, dan perubahan di masyarakat.
Dari akar-akar musik rakyat Jamaika hingga menjadi kekuatan global, reggae terus menunjukkan kekuatan dan dampaknya dalam menyebarkan pesan perdamaian dan cinta di seluruh dunia. ***