Telkomsel melalui MAXStream Studios berhasil menggelar program Secinta Itu Sama Sinema (SISS)

Photo Author
- Selasa, 14 Januari 2025 | 20:26 WIB
Telkomsel
Telkomsel

JAKARTA, LANGITVIRAL.COM – Telkomsel melalui MAXStream Studios berhasil menggelar program Secinta Itu Sama Sinema (SISS).

Ini sebuah inisiatif sayembara terbaru untuk mendukung dan membuka lebih banyak peluang bagi sineas muda dan komunitas pekerja kreatif Indonesia dengan memfasilitasi dan mendampingi produksi film yang terpilih.

SISS sendiri telah digelar mulai dari proses seleksi pada 27 Agustus 2024 hingga memperkenalkan ketiga film tersebut ke dunia perfilman Indonesia melalui screening di JAFF 2024 pada 5 Desember 2024.

Program ini juga menjadi bagian dari komitmen Telkomsel untuk memperkuat industri perfilman nasional.

Baca Juga: Puncak HUT ke-68 Provinsi Jambi Meriah: Gubernur Jambi Al Haris Ajak Semua Elemen Turut Membangun Jambi

Dengan 442 proposal premise dan sinopsis yang diterima, program ini menunjukkan antusiasme besar dari generasi sineas muda Indonesia yang berpotensi.

Sebagai hasil dari proses seleksi yang ketat, 3 sineas muda berbakat terpilih untuk memproduksi film pendek yang kemudian dipresentasikan dan tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024.

Penliaian ketiga film ini berdasarkan pada kreativitas, keunikan ide, kekuatan karakter dan alur cerita. Ketiga karya tersebut adalah:

• Little Rebels Cinema Club karya Khozy Rizal, berlatar tahun 2008, menceritakan Doddy, bocah 14 tahun.

Baca Juga: Fakta Baru HMPV, Sama Seperti Covid-19 yang Tak Bisa Diobati, Begini Cara Mendiagnosisnya

Dia mencoba mereplikasi adegan ikonik dari film zombie bersama sahabat-sahabatnya menggunakan handycam milik kakaknya, Anji, seorang remaja dengan emosi yang kompleks.

• Film Wajib Tonton Sebelum Mati karya Razny Mahardhika, menggambarkan Kino, yang bersama istrinya Via dan sahabatnya Wahyu, merayakan satu juta subscriber YouTube mereka dengan mengulas film-film wajib tonton.

Namun, rekaman tersebut menjadi video terakhir mereka, meninggalkan Kino yang kini bergulat dengan kehilangan dan harapan.

• Final Draft karya Hannan Chintya, mengikuti Ciko, seorang editor film yang terjebak dalam dilema profesional dan moral ketika diminta untuk menghapus seorang aktor penting dari film atas permintaan investor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X