LANGITVIRAL.COM - Kota-kota besar dengan gedung pencakar langit dan keramaian kota mungkin menjadi pemandangan yang umum bagi kebanyakan orang.
Namun, di tengah lautan Pasifik Selatan terdapat sebuah kota yang sangat kecil dan terisolasi yang dikenal sebagai Hum, Kepulauan Pitcairn.
Dengan populasi yang sangat sedikit, Hum memegang gelar sebagai kota terkecil di dunia.
Terletak sekitar 3.200 km sebelah timur Selandia Baru, Kepulauan Pitcairn adalah wilayah seberang laut dari Britania Raya.
Baca Juga: Lagi Liburan? Wisata Alam di Kabupaten Kerinci Bisa Jadi Rujukan Kalian!
Kota Hum sendiri terletak di Pulau Pitcairn, pulau terbesar di kepulauan ini. Pulau ini hanya memiliki luas sekitar 5 km persegi dengan pantai yang terjal dan tebing batu yang curam, menjadikannya tempat yang sulit dijangkau.
Populasi Kota Hum terdiri dari sekitar 50 penduduk yang merupakan keturunan dari para pemberontak Bounty, sebuah kapal yang terkenal pada abad ke-18.
Setelah pemberontakan di kapal tersebut, para pelaku pemberontakan mendarat di Pulau Pitcairn pada tahun 1790.
Sejak saat itu, keturunan mereka tetap tinggal di sana dan membentuk komunitas kecil yang eksklusif.
Baca Juga: Bangkit Berdaya di Kelurahan Tanjung Pasir Hanya Kebagian 1 Titik, Bakal Bangun Ini
Meskipun ukurannya kecil, Kota Hum memiliki beberapa fasilitas dasar yang memadai untuk penduduknya.
Terdapat sekolah, gereja, perpustakaan, pusat komunitas, dan kantor pemerintahan. Mereka juga memiliki hakim, polisi, dan pemadam kebakaran untuk memastikan keamanan dan ketertiban di pulau ini.
Karena keterpencilannya, akses ke Kota Hum sangat terbatas. Satu-satunya cara untuk mencapai pulau ini adalah melalui kapal yang datang setiap beberapa bulan.
Tidak ada bandara di Pulau Pitcairn, sehingga tidak ada penerbangan langsung menuju ke sana. Keberadaan internet dan telepon juga terbatas, sehingga komunikasi dengan dunia luar bisa menjadi tantangan.