Sebagai seorang ayah, apakah ia sanggup untuk membunuh anaknya sendiri?
Baca Juga: Tips Memulai Gym untuk Pemula
Nabi Ibrahim Menyampaikan Isi Mimpinya
Ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih besar daripada kecintaannya kepada Nabi Ismail. Hal ini terbukti ketika Nabi Ibrahim akhirnya berani untuk menyampaikan isi mimpinya pada saat itu.
Namun, yang tak terduga adalah respon yang keluar dari mulut Nabi Ismail. Nabi Ismail justru menyetujui dan mengakui apa yang telah diceritakan oleh ayahnya. Ia dengan sukarela menerima perintah Allah SWT tersebut.
Tanggal 10 Dzulhijjah kemudian ditetapkan sebagai hari di mana Nabi Ibrahim memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah, yaitu menyembelih Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim pun mulai menyembelih Nabi Ismail. Kedua kaki dan tangan Nabi Ismail diikat, lalu ia dibaringkan di lantai.
Baca Juga: Cara Cepat Menguasai Seni Renang dengan Baik
Godaan Setan kepada Nabi Ibrahim
Saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Nabi Ismail, muncul setan yang datang menghampiri dengan bisikan-bisikan sesatnya untuk menggagalkan niat Nabi Ibrahim.
Namun, iman dan tekad Nabi Ibrahim sudah bulat pada saat itu. Ia mengambil batu dan melemparkannya ke arah setan sambil berteriak "Bismillahi Allahu Akbar".
Hingga saat ini, peristiwa ini dikenal dengan istilah "lempar jumrah" dan menjadi salah satu rangkaian dalam ibadah umrah.
Setelah Nabi Ibrahim berhasil mengusir setan, keduanya menuju sebuah tanah lapang dengan membawa pedang yang telah diasah dengan sangat tajam agar Nabi Ismail tidak merasakan kesakitan saat disembelih.
Baca Juga: Tuntas, Kloter Terakhir Jamaah Haji Indonesia Tiba di Makkah
Kedatangan Malaikat Jibril