LANGITVIRAL.COM - Sebentar lagi, seluruh umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H.
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah dari Idul Adha itu sendiri?
Idul Adha diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan tahun ini jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Penetapan tanggal tersebut didasarkan pada peristiwa penting yang melibatkan Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga: Presiden Jokowi Memberikan Sapi Kurban ke Setiap Provinsi pada Idul Adha 1444 H
Pada suatu waktu, Nabi Ibrahim AS menerima wahyu perintah dari Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail, putranya sendiri.
Lalu, apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim selanjutnya? Mari kita simak ulasan singkat mengenai sejarah Idul Adha.
Sejarah Idul Adha Bermula dari Mimpi Nabi Ibrahim
Sebagai seorang Muslim yang beriman, sudah menjadi kewajiban kita untuk mengetahui sejarah di balik peristiwa-peristiwa penting, termasuk dalam Hari Raya Idul Adha.
Asal muasal Idul Adha bermula ketika Nabi Ibrahim AS menerima wahyu dari Allah SWT melalui sebuah mimpi.
Baca Juga: Mengenal Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama pada Malam Nuzulul Quran
Sebagai utusan Allah yang dipercaya untuk menyebarkan ajaran-Nya, Nabi Ibrahim meyakini bahwa mimpi yang ia lihat pada saat itu merupakan pertanda dan perintah dari Allah SWT.
Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim melihat dirinya sedang menyembelih putranya sendiri, yaitu Nabi Ismail.
Tentu saja, mimpi ini membuat Nabi Ibrahim merasa bimbang karena harus mengorbankan anaknya sendiri.