internasional

Ini Peringatan Rusia, Terhadap Rencana Amerika Serikat yang Berencana Ikut Campur Pemilu Rusia

Selasa, 20 Juni 2023 | 18:30 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov

LANGITVIRAL.COM - Rencana Amerika Serikat untuk ikut campur dalam pemilihan Rusia tahun depan, mendapat tanggapan dari pemerintah Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, memperingatkan rencana Amerika Serikat ini. Menurut Lavrov, Washington sudah secara terang-terangan ingin mendestabilisasi Moskow dengan memperhatikan pemilihan presiden 2024.

Menurutnya, Amerika Serikat tidak berhenti melakukan sesuatu yang disebutnya 'campur tangan jahat dalam urusan internal negara-negara berdaulat'.

Kata Lavrov, bBentuk campur tangan tersebut meliputi ancaman, pemerasan, dan upaya organisasi 'revolusi warna'.

Baca Juga: Tips Olahraga Lari Pagi biar Menyehatkan Tubuh

Lavrov bahkan juga menyoroti upaya kudeta berdarah yang berhasil terjadi di Ukraina pada tahun 2014, dan upaya serupa yang gagal di Belarus enam tahun kemudian.

Dikuti langitviral.com dari nusantara62.com, menurut Lavrov ini hanya langkah awal. Dan tujuan Amerika Serika secara terang-terangan adalah merusak stabilitas politik di Rusia terkait dengan pemilihan presiden tahun 2024.

Lavrov juga mencatat bahwa situasi di dunia tidak mudah, tetapi tren utamanya adalah penguatan multipolaritas.

Pusat-pusat pertumbuhan dan pengambilan keputusan global baru muncul di berbagai wilayah, seperti Eurasia, Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, didasarkan pada hak rakyat untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Baca Juga: Jangan Lupa! Ini Alur Pergerakan Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji Armina

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan bahwa pemilihan presiden tahun 2024 akan diadakan sesuai dengan hukum dan prosedur demokrasi dan konstitusional.

Meskipun dia memenuhi syarat untuk mencalonkan diri kembali, Putin belum mengumumkan apakah dia berniat melakukannya.

Pada Maret 2022, Presiden AS Joe Biden secara terbuka menyatakan bahwa Putin "tidak dapat tetap berkuasa", meskipun pejabat di Washington kemudian menjelaskan bahwa ini adalah sentimen pribadi Biden dan bukan perubahan kebijakan resmi.

Beberapa bulan kemudian, mantan penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, secara terbuka menganjurkan "perubahan rezim" di Rusia, dengan mendorong AS untuk memanfaatkan perpecahan di antara pemimpin Rusia yang berkuasa, guna menciptakan revolusi di negara tersebut. ***

Tags

Terkini