“Kita tahun ini akan memberi satu interactive panel, interactive flat panel kayak layar ya, interaktif digital, 75 inci, di tiap sekolah SD, SMP, SMA yang kita sudah adakan sekarang adalah kalau tidak salah sudah dibagi ke mendekati 50.000 sekolah,” jelas Prabowo.
Target untuk tahun 2025, ada 288 ribu IFP yang dibagikan ke sekolah dan memiliki banyak konten untuk belajar.
Dengan IFP, kata Prabowo, bisa memberikan akses kepada sekolah di daerah terpencil untuk memperoleh pengajaran yang lebih baik.
“Jadi, sekolah-sekolah terluar, terpencil yang tidak punya akses kepada guru-guru yang baik atau guru yang cakap di bidangnya, bisa dibantu dengan ini,” tambahnya.
Pembuatan Studio Pengajaran di Pusat dan Sekolah-sekolah
Menyambung dengan pembagian IFP, Prabowo mengatakan bahwa akan membuat studio agar para guru bisa mengajar dan pelajarannya diterima di seluruh pelosok Indonesia.
“Jadi, semua sekolah mendapat akses dari guru yang baik di bidang-bidang yang sulit juga, apalagi (sekolah) di gunung-gunung, pulau terpencil, atau pinggir Jakarta yang saya yakin tidak punya guru yang menguasai pelajaran,” ujar Ketum Partai Gerindra itu.
“Sekarang, dari tempat studio terpusat bisa ngajar, bisa diterima 330 ribu sekolah dan yang sulit dapat internet, WiFi, ada teknologi sangat murah bisa kita pasang di tiap sekolah,” ucapnya.
Baca Juga: Bansos Digital Nasional Ditargetkan Meluncur Mei 2026, Tunggu Evaluasi Uji Coba di Banyuwangi
Prabowo kemudian menargetkan pembagian IFP akan naik menjadi 3 unit setelah tahun ini hanya mampu 1 unit saja.
“Berarti di tiap sekolah akan ada 4 ruangan yang punya layar ini. Mudah-mudahan tahun 2027 bisa nambah 2 layar lagi, jadi 6 kelas tiap sekolah bisa punya layar ini,” tambahnya.
Pembagian Buku untuk Anak Sekolah
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menceritakan bertemu dengan siswa sekolah yang menulis dengan huruf sangat kecil agar menghemat kertas.