nasional

7 Perwira Militer Indonesia yang Jadi Korban Peristiwa G30S/PKI, Begini Awal Mula hingga Meletusnya Peristiwa Pemberontakan PKI

Senin, 30 September 2024 | 21:25 WIB
Potret Monumen Pancasila di Jakarta (Instagram.com/@monumenpancasilasakti)

Sementara itu, satu target lainnya yaitu Jenderal AH Nasution berhasil melarikan diri dan lolos ketika pasukan Cakrabirawa mengepung rumahnya.

Namun, ajudannya bernama Lettu Pierre Tendean, tertangkap dan kemudian dibawa ke Lubang Buaya untuk dibunuh oleh anggota PKI.

Transisi Kekuasaan Presiden RI Pasca G30S/PKI

Pada 7 Maret 1967, MPRS mencabut mandat Soekarno sebagai Presiden RI dan dimulainya peristiwa Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).

Baca Juga: Al Haris Hadiri Perayaan Berdirinya Kelenteng Hok Kheng Tong ke-88 Jambi

Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto yang sebelumnya menjabat sebagai Jenderal TNI AD. Pemberian mandat kepada Soeharto ini untuk memulihkan keamanan dan politik yang saat itu kacau pasca peristiwa G30S/PKI.

Supersemar yang dikeluarkan Soekarno kepada Soeharto pada tanggal 11 Maret 1966 itu, pada akhirnya mengantarkan Soeharto ke kursi Presiden RI satu tahun setelahnya.

Sebagai catatan, Supersemar diterbitkan melalui keputusan MPRS melalui Tap MPR pada tahun 1967 yang berisi hal-hal sebagai berikut:

1. Mencabut kekuasaan pemerintahan dari tangan Presiden Soekarno

2. Menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Soekarno dengan segala kekuasaannya sebagai UUD 1945.

3. Mengangkat pengemban Tap Nomor IX/MPRS/1966 tentang Supersemar itu sebagai pejabat Presiden hingga terpilihnya Presiden menurut hasil pemilihan umum.

Baca Juga: Al Haris Sosok yang Sederhana, Ungkap Harga Jam dan Sepatu yang Sering Digunakan

Sidang Istimewa MPRS yang digelar pada 12 Maret 1967 silam, melantik Soeharto dan diambil sumpah oleh Ketua MPRS kala itu yaitu Jenderal TNI Abdul Haris Nasution.***

Halaman:

Tags

Terkini