LANGITVIRAL.COM-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara mengenai pernyataannya yang ramai di media sosial mengenai harga beras.
Amran sempat mengatakan bahwa masyarakat Indonesia gampang ribut saat ada sedikit kenaikan harga beras meskipun tak setinggi Jepang.
Ia menyebut bahwa gaduh atas pernyataannya itu adalah framing untuk membuat kesan pemerintah tak peduli pada harga beras saat ini.
“Perlu kami sampaikan, informasi yang beredar di-framing, sengaja di-framing bahwa kami tidak peduli terhadap naiknya harga beras,” ujar Mentan Amran dalam keterangannya pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Baca Juga: Kemenperin Tegur Asosiasi Tekstil: Klaim Butuh Perlindungan, Ternyata Impor Naik 239 Persen
Menurutnya, pemerintah telah bekerja keras untuk membuat harga beras turun dan itu terbukti pada 13 provinsi.
“Kami bekerja keras sejak awal melakukan operasi pasar besar-besaran bersama Bulog di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar,” tambahnya.
Operasi pasar yang dilakukan pemerintah adalah mengeluarkan 1,3 juta ton beras yang disimpan Bulog ke pasar dengan harga Rp12.500 per kilogram, yang menurutnya adalah bentuk kepedulian atas perintah Presiden Prabowo.
Mengenai pernyataan membandingkan dengan Jepang merupakan ajakan untuk masyarakat Indonesia bisa bersyukur kenaikan tak setinggi negara tersebut.
“Kami menyebut Jepang itu kenaikan beras cukup tinggi, artinya kita patut mensyukuri, tetapi kami mewakili pemerintah harus bekerja keras menurunkan harga dan hasilnya sudah 13 provinsi harga turun,” terangnya.
Dalam keterangannya itu, Amran juga mengklaim ada pihak yang tak senang dengan kinerja pemerintah yang mengganggu bisnis beberapa pihak.
“Jangan mudah terprovokasi oleh framing orang tertentu yang tidak senang dengan kami, kami tahu banyak yang tidak senang, banyak yang bisnisnya terganggu karena kami melakukan ini,” jelasnya.
“Tapi semua kami lakukan demi rakyat Indonesia,” tandasnya.