internasional

KBRI Tokyo Tanggapi Isu Jepang Bakal Blacklist Pekerja WNI di Tahun 2026

Kamis, 17 Juli 2025 | 22:04 WIB
Foto ilustrasi jalanan di Jepang - KBRI Tokyo buka suara soal isu blacklist Jepang pada pekerja WNI. (Unsplash/Samantha Hendrata)

LANGITVIRAL.COM-Media sosial ramai dengan isu Jepang akan melakukan blacklist kepada pekerja WNI.

Menanggapi hal tersebut, dalam keterangan resmi dari KBRI Tokyo, isu blacklist Pemerintah Jepang pada pekerja WNI sama sekali tidak benar.

"Ditengah hubungan yang positif, beredar informasi yang tidak benar bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun terakhir masuknya pekerja Indonesia ke Jepang,” tulis dalam keterangan KBRI Tokyo pada Rabu, 16 Juli 2025.

“Pemerintah Jepang tidak pernah menyampaikan hal tersebut, dan isu ini bukan bagian dari pembahasan resmi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang,” imbuhnya.

Baca Juga: Sasaran Dialihkan, Mensos Ungkap Alasan 7 Juta Penerima Bansos Dicoret dari Daftar

KBRI Tokyo juga membagikan data bahwa menurut Kantor Imigrasi Jepang per Desember 2024, jumlah WNI di Jepang mencapai 199.824 orang.

Jumlah tersebut meningkat lebih dari 15 persen dalam 6 bulan terakhir.

Keberadaan WNI sekitar 5 persen dari total warga asing dan 0,16 persen dari total penduduk Jepang.

Menurut KBRI Tokyo, mayoritas WNI di Jepang merupakan pekerja di berbagai sektor, disertai sekitar 7.000 pelajar dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di berbagai institusi di seluruh wilayah Jepang.

Baca Juga: 3 Poin Keuntungan AS usai Donald Trump Umumkan Tarif Ekspor RI Turun Jadi 19 Persen

Untuk hubungan Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama 67 tahun, KBRI Tokyo mengungkapkan tetap berjalan dengan baik.

“Hubungan ini perlu terus dijaga dan diperkuat oleh seluruh unsur, baik pemerintah maupun masyarakat dari kedua negara,” tulis dalam keterangan tersebut.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka mengingatkan para WNI untuk menjaga nama baik Indonesia dan mematuhi aturan hukum di Jepang.

Isu tentang blacklist Jepang pada Indonesia ini muncul setelah beberapa kali media sosial sempat diramaikan dengan aktivitas WNI di Negeri Sakura itu dianggap meresahkan.

Halaman:

Tags

Terkini