KORSEL, LANGITVIRAL.COM - Badan Pengawas Perlindungan Informasi Swasta Korea Selatan telah mengajukan permintaan kepada raksasa e-commerce China untuk mematuhi undang-undang Korea Selatan tentang perlindungan data pribadi.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Informasi Pribadi (PIPC), Choi Jang-hyuk, menyampaikan permintaan tersebut dalam pertemuan di Beijing dengan para pejabat dari AliExpress, Temu, dan sekitar 8 perusahaan internet China lainnya.
Permintaan ini muncul karena banyaknya perusahaan e-commerce China yang dengan cepat menjadi pemain utama di Korea Selatan.
Choi memperkenalkan undang-undang perlindungan data pribadi Korea Selatan dan menekankan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil oleh perusahaan asing terkait perlindungan data saat berbisnis di negara tersebut.
Baca Juga: Bareskrim: Jalur Laut Primadona Selundupkan Narkoba
Dia juga berbagi poin-poin penting dari buklet PIPC yang baru-baru ini diterbitkan mengenai penerapan undang-undang tersebut kepada perusahaan asing.
Tidak hanya itu, Choi juga berpartisipasi dalam upacara pembukaan pusat kerja sama internet Korea Selatan-China dan mencapai kesepakatan dengan pihak China untuk meningkatkan kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data pribadi masing-masing.
Menurut penyedia layanan analisis pasar Wiseapp Retail Goods, jumlah pengguna bulanan aplikasi AliExpress mencapai 8,18 juta pada bulan Februari di Korea Selatan, menandai peningkatan tajam sebesar 130 persen dari tahun sebelumnya.
AliExpress saat ini menempati peringkat kedua pemain setelah aplikasi milik Korea Selatan, Coupang.
Baca Juga: Sidak Proyek Islamic Center, Gubernur Jambi Al Haris Tekankan Selesai Tepat Waktu
Sementara itu, Temu yang memasuki Korea Selatan pada bulan Juli tahun lalu, telah menjadi pusat perbelanjaan daring terbesar keempat dengan 5,81 juta pengguna.
Sebelumnya, Ketua PIPC, Ko Hak-soo, menyampaikan kekhawatiran tentang perlindungan data pribadi oleh pemain e-commerce China yang beroperasi di Korea Selatan.
Dia mengatakan bahwa lembaganya sedang menyelidiki bagaimana perusahaan e-commerce China, seperti AliExpress dan Temu, mengumpulkan dan menggunakan data konsumen. ***