LANGITVIRAL.COM, JAMBI – Nama pengusaha nasional asal Jambi Guntur Muchtar sudah cukup dikenal luas oleh publik Jambi.
Nama Guntur Muchtar dikenal sebagai pengusaha yang menekuni industri perakitan (manufacturing) berbagai jenis senjata api.
Ayah dari dua anak ini merupakan seorang importir senjata api yang disegani, pemilik beberapa outlet senjata resmi di Jakarta.
Di tengah kontestasi Pilwako Jambi nama Guntur Muchtar dinilai berbagai kalangan layak untuk maju sebagai calon Walikota.
Baca Juga: Manfaat Makan Pepaya Sebelum Tidur
Sebagai catatan pria ramah ini adalah putra Jambi kelahiran 26 Juni 1976. Putra pasangan dari Muchtar Arfah, Mdm (Ayah) dan Hj. Andi Riski Baso (Ibu) adalah anak yang aktif dan mandiri sedari dini.
Di kalangan para budak-budak Jambi (sebutan lokal untuk warga Jambi) nama Guntur Muchtar itu dikenal memiliki kepribadian yang supel dan ramah serta rendah hati serta memiliki jaringan yang luas didunia bisnis dan pemerintahan dalam dan luar negeri.
Munculnya figur Guntur Muchtar ini menjadi menarik ketika Pengamat Politik Ekonomi Jambi, Noviardi Ferzi yang memberi analisis kontestasi Pilwako Jambi dalam diskusi bincang politik di Gudhas Cafe and Resto 5 Juni 2024 kemarin.
Di mana menurut pengamat yang dikenal ktitis ini banyak anak muda Jambi yang pantas dan layak untuk ditampilkan sebagai Walikota, meski hal ini terkadang terhalang kuatnya budaya Pragmatisme politik yang kental.
Baca Juga: Bahaya Terlalu Lelah yang Harus Kamu Ketahui
Dalam kajiannya masyarakat kini sudah termakan asumsi, bahwa maju pilkada soal finansial menjadi faktor segalanya.
Padahal politik butuh uang tapi bukanlah segalanya. Hal ini menurutnya berbahaya karena akan melahirkan mindset turunan berupa uang negara diberlakukan laksana uang pribadi.
"Masyarakat seolah maklum bahwa pilwako seolah menjadi konstestasi finansial, maka tak heran turunannya akan lahir pemimpin yang memberlakukan uang APBD laksana uang perusahaan miliknya, mencari untung karena keluar modal besar saat maju pilwako," ungkapnya.
Dalam Pilwako Jambi beberapa nama figur terus bermunculan menghias ruang publik dan media sosial.