LANGITVIRAL.COM, KOTA JAMBI - Hujan deras yang mengguyur Kota Jambi sejak dini hari hingga pagi menyebabkan sejumlah wilayah kembali terendam banjir. Salah satu titik terdampak parah berada di RT 19 Kelurahan Suka Karya, Kecamatan Kotabaru.
Merespons situasi ini, Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, turun langsung ke lokasi bersama Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam tinjauannya, Kemas Faried menekankan bahwa penyumbatan drainase menjadi salah satu penyebab utama banjir yang kian sering terjadi di kawasan tersebut.
"Banyak saluran air yang tersumbat, dan ini memperparah genangan di beberapa titik. Kita akan segera berkoordinasi dengan pihak balai dari pemerintah pusat agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat," ujar Kemas Faried.
Ia menambahkan bahwa curah hujan tinggi memang berkontribusi terhadap banjir, namun kondisi sistem drainase yang tidak optimal membuat masalah semakin kompleks. Untuk itu, ia mendorong percepatan perbaikan drainase serta pengerukan sungai yang telah mengalami sedimentasi, terutama di Sungai Asam dan Sungai Kenali.
Baca Juga: Vatikan Ungkap Permintaan Paus Fransiskus, Ingin Pemakamannya Dilakukan dengan Sederhana
“Normalisasi sungai harus segera dilakukan dan menjadi program prioritas, karena banjir ini sudah terlalu sering terjadi dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha menjelaskan bahwa pihaknya telah memantau langsung beberapa wilayah yang terdampak, termasuk kawasan Karaoke Charly di Jelutung dan RT 19 Suka Karya. Menurutnya, penyebab banjir bervariasi, mulai dari tumpukan sampah hingga kapasitas saluran air yang tidak mencukupi.
“Langkah awal kita adalah menginventarisasi semua penyebab banjir di tiap wilayah. Kami akan fokus pada program normalisasi sungai dan pelebaran drainase sebagai solusi jangka menengah dan panjang,” ungkap Diza.
Ia juga meminta seluruh camat dan lurah untuk proaktif memonitor kondisi wilayah masing-masing dan segera melaporkan potensi ancaman banjir.
“Penanganan banjir butuh kolaborasi semua pihak. Selain pemerintah kota, kita juga butuh sinergi dengan instansi pusat agar solusi yang diterapkan bisa menyeluruh dan berkelanjutan,” pungkasnya.***